Monday, February 9, 2009

Genjer-Genjer

Genjer, sayuran ini pernah menjadi lirik lagu “Genjer-Genjer” yang begitu populer di era 60 an. Bahkan sempat dilarang pada saat pemberontakan PKI di negeri ini.

Sayuran yang dipercaya dapat menjauhkan penyakit kanker kolon dan sembelit ini ternyata juga kaya akan serat yang baik untuk menjaga saluran sistem pencernaan.

Genjer awalnya hanya campuran dedak dan bekatul untuk makanan ternak. Saat Jepang berkuasa di Indonesia (1942-1945) dan membuat ekonomi porak-poranda, masyarakat terpaksa menjadikan genjer sebagai salah satu bahan makanan.

Pembahasan disini bukan tentang sayuran genjer melainkan tragedi tahun 60an yang pantas kita renungi, betapa kekuatan politik sangat berkuasa di tanah air.

Kisah ini berawal dari diciptakannya sebuah lagu kontroversial oleh seorang seniman asal banyuwangi yang bernama M. Arif. M. Arif masuk kedalam Lembaga Kebudayaan Rakyat (lekra), organisasi yang dekat dengan PKI. Zaman pun berganti dari kolonialisasi menjadi sebuah orde, lagu genjer-genjer pun mulai menyita animo masyarakat waktu itu. Berbagai kalangan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda menyanyikan lagu yang sederhana ini.

Saking populernya, tercatat Bing Slamet dan Lilis Suryani penyanyi beken waktu itu juga gemar menyanyikannya dan sempat masuk piringan hitam.

Kedekatan lagu genjer-genjer dengan tokoh-tokoh Lekra dan komunis memang tak dapat dipungkiri. Bahkan dalam sebuah perjalanan menuju Denpasar, Bali pada tahun 1962, Njoto seorang seniman Lekra dan juga tokoh PKI sangat kesengsem dengan lagu genjer-genjer. Waktu itu Njoto singgah di Banyuwangi dan oleh seniman Lekra diberikan suguhan lagu genjer-genjer.

Ia memprediksi lagu genjer-genjer akan segera meluas dan menjadi lagu nasional. Ucapan Njoto segera menjadi kenyataan, tatkala lagu genjer-genjer menjadi lagu hits yang berulang kali ditayangkan oleh TVRI dan diputar di RRI.

Tetapi semuanya berubah ketika tahun 1965 tiba. Indonesia memasuki babak politik baru setelah tragedi 30 September 1965 meletus.

Jenderal-jenderal Angkatan Darat tewas terbunuh, dan PKI menjadi tertuduh utama. Orang-orang yang dianggap memiliki hubungan langsung atau tidak langsung dengan PKI ditangkap, dibantai, dan dijebloskan ke hotel prodeo.

Para aktivis Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), organisasi kewanitaan underbouw PKI, yang biasa menyanyikan “Genjer-genjer” dalam berbagai acara yang mereka gelar, mengalami nasib menyedihkan. Mereka disiksa, dipenjara, dan direnggut dari keluarga dalam rentang waktu lama.

Entah apa yang salah dengan genjer-genjer sebagai sebuah produk kebudayaan ?

Selepas PKI dan orang-orang PKI, berikut anak cucunya dihancurkan oleh Orde Baru, tak terkecuali pula lagu genjer-genjer yang sebenarnya adalah lagu yang menggambarkan potret masyarakat pada zaman pendudukan Jepang.

Tetapi seakan-akan orang orang sekarang menganggap bahwa lagu ini lagunya PKI, lagu sesat, lagu setan. Ironisnya, sayur genjer juga menghilang dari peredaran seiring menghilangnya PKI beserta lagu Genjer-genjernya. Tak pernah lagi terdengar di tengah masyarakat yang menggunakan genjer sebagai sayur mayur.

Semoga saja tulisan ini juga tidak ikut-ikutan hilang seperti genjer.

Banyak versi siapa pencipta lagu Genjer - genjer sebenarnya seperti yang ditulis di sini. Bagi anda yang belum mengetahui lirik lagu genjer, inilah liriknya :

Gendjer-gendjer neng ledokan pating keleler
Gendjer-gendjer neng ledokan pating keleler
Emake thole teka-teka mbubuti gendjer
Emake thole teka-teka mbubuti gendjer
Oleh satenong mungkur sedot sing tolah-tolih
Gendjer-gendjer saiki wis digawa mulih

Gendjer-gendjer esuk-esuk digawa nang pasar
Gendjer-gendjer esuk-esuk digawa nang pasar
didjejer-djejer diunting pada didasar
didjejer-djejer diunting pada didasar
emake djebeng tuku gendjer wadahi etas
gendjer-gendjer saiki arep diolah

Gendjer-gendjer mlebu kendil wedange umob
Gendjer-gendjer mlebu kendil wedange umob
setengah mateng dientas digawe iwak
setengah mateng dientas digawe iwak
sega sa piring sambel penjel ndok ngamben
gendjer-gendjer dipangan musuhe sega


Artinya :

Gendjer-gendjer ada di lahan berhamparan
Gendjer-gendjer ada di lahan berhamparan
Ibunya anak-anak datang mencabuti gendjer
ibunya anak-anak datang mencabuti gendjer
Dapat sebakul dipilih yang muda-muda
Gendjer-gendjer sekarang sudah dibawa pulang

Gendjer-gendjer pagi-pagi dibawa ke pasar
Gendjer-gendjer pagi-pagi dibawa ke pasar
Ditata berjajar diikat dijajakan
Ditata berjajar diikat dijajakan
Emaknya jebeng beli genjer dimasukkan dalam tas
Gendjer-gendjer sekarang akan dimasak

Gendjer-gendjer masuk belanga airnya masak
Gendjer-gendjer masuk belanga airnya masak
setengah matang ditiriskan dijadikan lauk
setengah matang ditiriskan dijadikan lauk
nasi sepiring sambal pecel duduk di ambin
Gendjer-gendjer dimakan musuhnya nasi


Atau ingin mendengarkan mp3nya ? silahkan download di SINI

diambil dari : nara sumber

No comments:

Post a Comment